PLTBg Asian Agri, Kontribusi Sukanto Tanoto untuk Penuhi Kebutuhan Listrik dalam Negeri

Tangan dingin dan kemampuan Sukanto Tanoto dalam melihat peluang memandu grup bisnis Royal Golden Eagle (RGE) untuk terus mengembangkan diri dan senantiasa berkontribusi. Visi tersebut menjadi landasan bagi setiap unit bisnis RGE. Sebagai salah satu perusahaan Sukanto Tanoto, Asian Agri juga mewarisi visi tersebut.

Gambar dari Kumparan

Selain dikenal sebagai salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di Asia, Asian Agri juga aktif menjaga lingkungan dan mengembangkan perekonomian di sekitar area operasional. Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) adalah salah satunya. Melalui PLTBg inilah, Asian Agri dan Sukanto Tanoto berkontribusi dalam membantu memenuhi kebutuhan listrik dalam negeri.

Perusahaan Sukanto Tanoto Targetkan 10 PLTBg di tahun 2019

Proyek pembangunan PLTBg merupakan proyek yang telah dimulai Asian Agri sejak tahun 2015 silam. Sejak dimulainya proyek ini, sebanyak 7 PLTBg sudah beroperasi. Sumatera Utara, Riau dan Jambi merupakan beberapa wilayah yang sudah menikmati listrik yang dihasilkan PLTBg Asian Agri.

Di tahun 2019, Asian Agri menargetkan untuk menambah 3 PLTBg berkapasitas 1 MW hingga 2,2 MW. Untuk setiap unit PLTBg yang dibangun, perusahaan Sukanto Tanoto ini mengalokasikan dana sebanyak US$ 5 juta – US$ 6 juta. Proses pembangunan ketiga PLTBg ini pun sudah berjalan sejak beberapa waktu yang lalu. Diperkirakan, proses pembangunannya akan segera selesai dan ditargetkan untuk mulai beroperasi di tahun 2019 ini.

Dari total daya listrik yang dihasilkan oleh setiap unit PLTBg, Asian Agri hanya menggunakan sebagian atau sebanyak 0,7 MW. Sedangkan untuk sisanya, semua itu disediakan untuk kepentingan masyarakat sekitar. Pendistribusian listrik yang dihasilkan PLTBg Asian Agri ini pun dilakukan dengan menggandeng PT PLN (Persero).

Target Asian Agri hingga Tahun 2020, Membangun 20 PLTBg di Seluruh Wilayah Operasi

Sepuluh PLTBg di tahun 2019 hanyalah sebagian dari tujuan besar yang ingin dicapai oleh Asian Agri dan Sukanto Tanoto. Hingga tahun 2020, salah satu unit bisnis Royal Golden Eagle ini menargetkan untuk membangun sedikitnya 20 PLTBg di seluruh wilayah operasi.

Hingga saat ini, tercatat ada sebanyak 7 PLTBg yang sudah beroperasi di seluruh wilayah operasi Asian Agri. Sebanyak 2 unit PLTBg di antaranya beroperasi di Sumatera Utara, 3 unit di Riau dan 2 unit sisanya di Jambi.

Untuk membangun satu unit PLTBg, sedikitnya Asian Agri mengalokasikan dana investasi sebesar US$ 5 juta. Jika mengacu pada angka tersebut, setidaknya dibutuhkan US$ 120 juta untuk membangun 20 PLTBg.

PLTBg Sebagai Upaya Asian Agri Wujudkan Industri Sawit Berkelanjutan

Selain untuk membantu memenuhi kebutuhan listrik dalam negeri, pembangunan PLTBg juga bertujuan untuk mewujudkan industri sawit yang berkelanjutan. Dalam operasionalnya, PLTBg yang dibangun Asian Agri menggunakan POME (Palm Oil Mill Effluent) sebagai bahan baku utamanya.

POME sendiri merupakan senyawa cair sisa pengolahan minyak kelapa sawit. Senyawa ini juga kerap dimanfaatkan sebagai pupuk, khususnya untuk membantu menjaga kelembaban tanah agar tidak mudah erosi.

PLTBg merupakan salah satu cara perusahaan Sukanto Tanoto untuk mengelola limbahnya hingga tercapai zero waste. Selain mewujudkan industri sawit berkelanjutan melalui pengelolaan limbah yang efektif, Asian Agri juga menerapkan manajemen operasional yang ketat.

Sejak tahun 2003, Asian Agri tidak lagi memperluas kebunnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan perusahaan dalam memerangi deforestasi dan pemanasan global.

Guna memenuhi target produksi, perusahaan Sukanto Tanoto ini juga bekerja sama dengan petani swadaya yang telah mendapat sertifikasi. Melalui kerja sama tersebut, Asian Agri ingin turut berkontribusi dalam memajukan taraf hidup masyarakat sekitar area operasional sekaligus memerangi pembakaran lahan.

No comments