Gadget di Kehidupan Saya


Sebagai seorang blogger dan buzzer newbie, hidup saya memang sulit untuk berpisah dengan gadget. Ya gemana lagi, kerjaan membuat saya harus sering membuka email dan sosial media. Belum lagi kalau ada yang chat ngasih job dadakan.

Tapi selain perkara pekerjaan, ponsel juga saya manfaatkan untuk mencari ilmu. Membaca artikel bermanfaat, gabung grun WA atau kadang menulis di ponsel.

Ya, memang terkadang saya menulis di ponsel jika saya gak bisa menghadap laptop. Apalagi anak bungsu saya ini kalau lihat umminya pegang laptop langsung cari perhatian. Entah mengapa kalau saya pegang ponsel dia lebih kalem dan gak bikin ulah. Jadi demi bisa mengejar deadline atau sekedar ingin menuangkan ide untuk di blog saya menulis di ponsel. Setelah itu barulah saya edit di laptop. Seperti ini lebih baik ketimbang saya menunggu anak-anak tertidur dan baru menulis di laptop. Karena ada beberapa momen di mana mereka mendadak sulit untuk tidur siang.

Manajemen Gadget Apa Sih?

Bagi para moms mungkin udah gak asing lagi dengan istilah manajemen gadget. Apalagi untuk moms yang punya anak yang sudah dikenalkan pada gadget. Qodarullah kedua anak saya memang belum diberi gadget karena masih balita. Nanti saja kalau sudah cukup umur baru akan saya kenalkan gadget.

Nah manajemen gadget ini menurut saya adalah cara mengatur kita mengatur penggunaan gadget. Agar gadget gak lagi menjadi bencana di tengah keluarga. Tetapi hanya sekedar menjadi sarana untuk mempermudah pekerjaan atau silaturahmi.

Manajemen Gadget Versi Saya

Jujur saja sih saya gak punya manajemen gadget secara tertulis di keluarga. Karena saya dan suami bukan yang suka berlama-lama di depan gadget. Kami hanya menggunakan gadget untuk pekerjaan dan chating dengan keluarga.

Sesekali suami main game, tapi gak sampai kecanduan. Itu pu saya jarang banget lihat suami main game. Sedangkan saya meski dulunya suka main game semenjak menikah jarang sekali main game. Malah ponsel saya gak ada satu pun game sekarang ini. Nonton drama pun gak pernah lagi. Selain karena memang suami gak suka saya nonton drama, kalau dipikir-pikir nonton drama itu cukup lama kan ya, jadi banyak waktu yang terbuang sia-sia.

Meski gak punya manajemen gadget, saya tetap berusaha untuk meminimalisir pegang gadget. Paling intip notif di ponsel, kalau gak penting, clear, lalu taroh. Ponsel juga selalu dalam mode getar, supaya gak mengganggi hidup saya, haha.

Dulu awal-awal pakai ponsel Android dikit-dikit ponsel bunyi notifikasi ini itu. Saya merasa sangat terganggu dan memutuskan untuk ganti mode silent. Tapi ternyata kalau disilent ini menyulitkan saat lupa meletakannya. Jadi pilih mode getar supaya tetap bisa dicari atau saat ada telfon penting masuk bisa tahu.

Meski begitu bukan berarti saya gak pernah berlama-lama pegang ponsel. Dulu saat euforia punya ponsel baru, saya suka sekali utak taik ponsel dan menjelajah segala fiturnya. Hingga saya merasa jengah dan bosan. Kalau dipikir juga kenapa saya jadi terlalu fokus dengan ponsel. Hingga kadang saya merasa bersalah sendiri karena waktu untuk mengerjakan pekerjaan domestik jadi terbengkalai.

Dari sana saya mulai menata diri, meminimalisir pegang ponsel. Saya alihkan diri saya untuk banyak membaca buku atau bermain dengan anak-anak. Hasilnya, saya merasa punya hidup yang lebih baik. Jujur saja berlama-lama pegang ponsel tanpa ada keperluan itu membuat saya jadi mudah bad mood. Kenapa? Karena saya merasa bersalah, duh kok dari tadi cuma pegang ponsel sih, kalau baca buku kan dapat banyak atau kalau main saya anak-anak kan mereka gak rewel. Dan semua perasaan bersalah ini menyebalkan. Jadi saya gak ingin mengulanginya lagi.

Gadget, Lebih Banyak Manfaat atau Mudhorot?

Gadget memang jika digunakan dengan benar, maka akan menjadi banyak manfaat. Ngerasa gak sih, sekarang itu ilmu jadi mudah banget didapatkan. Kita gak perlu jauh-jauh pergi menghadiri seminar, karena sekarang ada seminar online via WAG juga sudah bisa menyimak banyak materi bermanfaat.

Begitu juga bagi ibu rumah tangga seperti saya dengan adanya gadget saya juga bisa menambah penghasilan dari berbagai sumber. Jadi bagi saya gadget lebih banyak manfaatnya. Tentu dengan catatan harus bisa menahan diri untuk gak tenggelam berlama-lama scroll Facebook atau keseringan update status yang kurang penting.


Kalau moms merasa gadget lebih banyak manfaat atau mudhorot nih? Share yuk!





No comments